Rabu, 10 September 2014

CARA HIDUP JEMAAT MULA-MULA

Sewaktu berdoa untuk pembangunan bangunan sekolah QCA dan tempat ibadah Gereja kita di Prayer Group Zion pada Rabu malam di rumah pak Kris, tiba-tiba aku diingatkan tentang cara hidup jemaat mula-mula. Cara hidup jemaat mula-mula adalah cara hidup yang saling membantu, saling menolong, saling membagi, saling mengasah, saling mengingatkan, semuanya dilakukan dengan dasar saling mengasihi karena Kasih Kristus yang memenuhi hati dan hidup mereka. Ini yang akan terjadi sekali lagi di Rumah Rohani kita BCC. Jemaat akan merasakan menjadi bagian dari GerejaNya. Bekerja sama dan bahu-membahu dalam mengerjakan setiap proyeknya Tuhan, termasuk pengumpulan dana berdirinya bangunan QCA dan Tempat Ibadah. Bukan karena beberapa orang yang memiliki saja yang berkontribusi dalam penggalangan dana, tetapi seluruh jemaat akan berkontribusi. Memberikan apa yang bisa diberikan untuk membantu pengumpulan dana, baik dalam bentuk doa, tenaga, materi, koin seribu, celengan, dll. Semuanya dilakukan atas dasar kasih terhadap Rumah Rohani. Bergerak dalam satu tujuan dan satu agenda Kerajaan Allah. Kesatuan Umat Pilihan Allah adalah Agenda Kerajaan Allah. Kesatuan tercipta maka dana untuk pembangunan akan mengalir begitu saja. Tidak hanya itu saja tetapi Kehidupan Ilahi akan melingkupi seluruh jemaat. United will come ! Jemaat akan saling melihat bahwa jemaat di Gereja BCC adalah saudara dan saudarinya, berbeda statusnya dengan orang di luar Gereja. Setiap orang akan melihat contoh dan teladan yang patut ditiru yang hidup dalam hidup setiap jemaat BCC. Setiap orang akan datang mendekat karena mereka melihat contoh dan teladan yang hidup tersebut. "Legacy of the Father in the House" akan ditangkap oleh setiap jemaat. Jemaat yang beriorientasi mengejar pengenalan akan Kristus dan bukan beriorientasi pada berkat. Kualitas manusia roh jemaat akan semakin bertumbuh. Kualitas akan mendatangkan kuantitas dengan sendirinya seperti sungai mengalir dan menghidupi setiap tanah yang dilaluinya. Setiap yang dilalui air kehidupan akan tumbuh kehidupan. Setiap doa yang dinaikkan tidak akan kembali dengan sia-sia. Tuhan mendengar dan menjawab dengan jawaban yang nyata terjadi. Aku mengucapkan banyak terima kasih buat semua doa yang telah ditabur. Terima kasih buat semua Firman Tuhan yang telah ditabur. Terima kasih atas contoh dan teladan yang telah memotivasi hidupku untuk menjadi pribadi yang berkenan di hadapanNya. Terima kasih buat segalanya kepada keluarga rohaniku di BCC.
Kisah Para Rasul 2:41-47  
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. 
Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, 
dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Demikian perenunganku di dalam Tuhan.
With Love,
Ttd.Rio Novelino Bakara.

Senin, 08 September 2014

SUKACITA SORGA

Kubersyukur kepada TUHAN atas Kasih SetiaNya yang tidak berkesudahan. Tidak 'kan pernah habis rahmatNya bagi setiap orang yang mau kembali ke pangkuanNya. Kubersyukur memiliki keluarga rohani yang sangat mencintai TUHAN dengan hidupnya. Kubersyukur atas semua benih kebenaran yang sudah ditabur. Setiap FIRMANNYA yang ditabur dalam hidupku tidak 'kan pernah kembali dengan sia-sia. Terima kasihku buat dad atas semua sharing FIRMANNYA yang menegur, mengajar, mengingatkan, dan memperlengkapi hidupku. Terima kasih buat semua doa dad dan mom buat semua anak rohani dan jemaat bcc, termasuk hidupku. Ku dapat merasakan kuasa doa itu. Ku tahu inilah panggilanku di dalam DIA yang telah memanggilku, yaitu dipersiapkan untuk menjadi pola ilahi bagi bangsa-bangsa. Secara pikiran manusiawiku itu mustahil, tapi dalam rohku, aku mau hal itu tergenapi dalam hidupku..Aminn! Waktu terus berjalan dan ku mau memegang tanganNya, berjalan bersama BAPA kepada penggenapan rencanaNya. Dalam doa kukatakan kepadaNya : kukembali kepadaMu BAPA... Hatiku diliputi sukacita yang seakan-akan lama terpendam. Ku hanya bisa melihat tangan BAPA memegang kepalaku sambil berkata you're my son. BAPA..ku mau berubah seperti yang Engkau inginkan..ku mau menjadi sepertiMu. Ku dapat merasakan sedang ada sukacita dalam sorga saat ini. Jika hal ini bisa terjadi dalam hidupku, hal yang sama juga dapat terjadi bagi setiap orang yang mau kembali ke pangkuan BAPA.
Lukas 15:4-7  "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,
dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."

Demikian perenunganku di dalam TUHAN.
With Love,
Ttd.Rio Novelino Bakara.

Sabtu, 06 September 2014

DUKACITA YANG MENDATANGKAN PERTOBATAN

Kubersyukur kepada TUHAN karena PANGGILANNYA dalam hidupku tidak berubah. Dukacita yang kualami adalah atas seijinNya, dan bertujuan agar aku menyadari bahwa DIA adalah ALLAH yang berdaulat. TUHAN yang memanggil hidupku sejak semula dengan maksud agar aku dapat melaksanakan maksud dan tujuanNya mendirikan KERAJAANNYA di bumi. TeguranNya membuat hidupku yang tadinya tidak berpaling kepadaNya, menjadi berpaling kepadaNya. Aku tidak bisa tidak berpaling karena teguranNya "rill" sudah ada di hadapanku. TeguranNya adalah Rumah kebanjiran dan porak poranda akibat HUJAN deras yang datang tidak disangka di musim kemarau ini, saat atap rumah sedang dalam tahap kontruksi penggantian dari atap kayu balok menjadi baja ringan. HUJAN itu merupakan suatu teguran keras buatku. Aku tidak bisa berkata-kata apa-apa lagi, dan aku tidak bisa mengelak lagi. Aku hanya diam, dan merenung sepanjang hari. Aku sadar akan kesalahanku, aku mau berubah, dan aku mau kembali ke PANGGILANNYA. Ampuni aku ya TUHAN, maafkan segala kesalahanku padaMu (dalam hati). Aku mau kembali membangun persekutuan denganNya.
2 Korintus 7:9-11  namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu sedikit pun tidak dirugikan oleh karena kami. 
Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.
Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan, penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa kamu tidak bersalah di dalam perkara itu. 

Demikian perenunganku di dalam TUHAN.
With Love,
Ttd. Rio Novelino Bakara.

Rabu, 27 Agustus 2014

TAKUT AKAN TUHAN ADALAH SUMBER PENGETAHUAN

Tidak takut akan TUHAN adalah suatu kebodohan dalam hidup manusia. Manusia mengganggap miskin secara finansial diakibatkan karena kemalasan. Tidak sepenuhnya benar, karena ada yang rajin tetapi hidupnya pas untuk hidup. Manusia mengganggap karena usaha yang ulet dan rajin adalah kunci keberhasilan. Tidak sepenuhnya benar, karena banyak orang yang masih jatuh bangun dalam usaha meskipun sudah ulet dan rajin dalam mengelola usahanya. Manusia mengganggap dengan rajinnya belajar, maka manusia bisa pintar dan suatu saat akan mendapat pekerjaan yang lebih baik. Tidak sepenuhnya benar, karena banyak orang pintar tidak mendapat pekerjaan yang lebih baik. Manusia mengganggap dengan sekolah yang tinggi, maka akan mendapat pengetahuan yang lebih tinggi. Tidak sepenuhnya benar, karena banyak orang sekolah yang tinggi tujuannya hanya demi mendapat gelar. Apa yang menjadi persamaan dari semua anggapan manusia tersebut? Persamaannya adalah semuanya bersifat manusiawi dan tidak benar sepenuhnya, karena bersumber dari pandangan dan pengalaman manusia pada umumnya. Manusia selalu ingin meraih sesuatu hal yang melebihi kemampuannya, tetapi tidak kunjung mendapatkannya. Manusia tidak pernah merasa puas dan selalu ingin lagi dan ingin lagi. Sifat alami manusia adalah melihat kekuasaan dan keuntungan. Sifat alami tersebut muncul dalam diri manusia karena Dosa. Sejak semula BAPA menciptakan manusia tidak dengan sifat alami tersebut. Manusia diciptakanNya Sempurna dengan tujuan untuk hidup dalam KerajaanNya. Manusia yang Hatinya takut akan DIA dan berjalan dalam kehendakNya. Saya melihat FIRMANNYA dan realita kenyataan yang ada bahwa setiap orang yang Takut akan TUHAN itu memiliki perbedaan dengan orang yang tidak takut akan DIA. Saya melihat setiap orang yang takut akan TUHAN memiliki kemampuan yang lebih dari orang tidak takut akan TUHAN. TUHAN memberikan talenta yang lebih banyak kepada setiap orang yang takut akan DIA yang bisa terus diasah hingga menghasilkan hasil yang maksimal. TUHAN memberikan Daya Juang dan Semangat yang sangat tinggi kepada setiap orang yang takut DIA, sehingga segala hal yang dilakukannya bisa menghasilkan Hasil yang maksimal. Takut akan TUHAN dengan sendirinya membuat dirinya kuat dan bisa mengalahkan seluruh kemanusiawiannya. Kemanusiawian adalah sifat alami dari manusia itu sendiri, dan Takut akan TUHAN adalah perbuatan dari RohNya yang hidup menyatu dengan hidup manusia yang takut aka  DIA. Roh bisa mengalahkan daging dengan syarat Hati kita harus senantiasa dilingkupi oleh Takut akan TUHAN. Kita tidak lagi mengandalkan kekuatan kita, karena sesungguhnya kemampuan manusia itu sangat terbatas, sedangkan kemampuan TUHAN tidak terbatas. Menurut penelitian para proffesor ahli-ahli medis kedokteran, baik ahli otak, ahli syaraf, dsb, bahwa dalam sepanjang sejarah hidup manusia, manusia hanya bisa sampai menggunakan kemampuan otaknya maksimal hanya sampai 10% (sepuluh persen). Manusia dengan kemampuan otak seperti itu adalah manusia yang hidup saat ini, manusia modern dan berpendidikan. Manusia yang memiliki tingkat kejeniusan yang brilian. Manusia yang berevolusi dan berenovasi sanggup menciptakan sesuatu. Manusia selalu berambisi untuk mengalahkan sesuatu, tetapi hanya satu yang tidak bisa dikalahkannya yaitu mengalahkan dirinya sendiri. YESUS KRISTUS / ISA ALMASIH adalah satu-satunya manusia yang memiliki kemampuan bekerjanya otak sampai 100% (seratus persen). DIA tetap manusia yang bisa merasakan lapar dan haus, dukacita dan sukacita. Bedanya adalah DIA manusia yang dikendalikan oleh ROH KUDUS. ROH KUDUS yang membuatnya menjadi manusia yang sempurna. Apakah buktinya jika DIA sempurna? Bukti yang pertama adalah DIA bisa mengalahkan dirinya sendiri, dan hanya memiliki tujuan untuk melakukan kehendak BAPA. DIA bisa menguasai Ruang dan Waktu, berpindah dari dimensi manusia ke dimensi roh, berpindah dari padang gurun ke dalam kota dalam sekejap. DIA bisa menaklukan segala macam penyakit, roh-roh jahat, penguasa-penguasa di udara, serta manusia yang ingin membunuhnya. Mujijat yang heran dan ajaib dilakukanNya. Paling besar, DIA sudah mengalahkan musuh terbesar manusia yaitu Maut. Muncul pertanyaan, jika DIA Manusia Sempurna dan sudah mengalahkan maut, tapi mengapa DIA bisa meninggal disalibkan? Jawabannya adalah BAPA yang memberikanNya ke tangan Pontius Pilatus untuk disalibkan, dengan tujuan agar Nubuatan yang disampaikan BAPA melalui para nabi-nabiNya tergenapi bahwa Mesias harus mati dan Bangkit mengalahkan Maut hanya dalam 3 hari. Malaikat Sorga tidak datang untuk menghabisi para prajurit yang menangkapNya, memang karena hal tersebut sudah menjadi bagian dari kehendak BAPA. ANAK datang hanya untuk melakukan kehendak BAPA. Sumber KekuatanNya adalah dari FIRMAN BAPA yang Hidup dalam HatiNya. DIA memberikan NyawaNya karena HatiNya yang sangat mengasihi kita mendorongNya untuk melakukannya. ANAK menunjukkan KASIH BAPA yang begitu besar kepada dunia manusia dan tidak ingin satu orang pun manusia binasa karena akibat dosa. Sekali lagi DIA menunjukkan bahwa DIA sudah mengalahkan dirinya-sendiri. Suatu hal yang mustahil terjadi dalam peradaban sejarah umat manusia. YESUS KRISTUS / ISA ALMASIH datang ke dunia sebagai Anak Manusia hanya memiliki satu tujuan untuk menyatakan kembali bahwa KERAJAAN BAPANYA sebagai BUMI YANG SEMPURNA dan MANUSIA YANG SEMPURNA harus tercipta kembali seperti tujuan awal BAPA menciptakannya. BAPA menunjukkan kepada setiap manusia yang hidup di bumi bahwa setiap orang yang Hidupnya dikendalikan FIRMANNYA akan bisa menjadi Manusia yang Sempurna seperti AnakNya. Kita akan menjadi sama dengan AnakNya. BAPA berada di dalam ANAK dan ANAK berada di dalam Hidup kita yang Hidup dari FIRMANNYA. FIRMANNYA yang berkerja menuntun seluruh kehidupan kita. FIRMANNYA harus senantiasa menjadi Pegangan Hidup kita dan tinggal dalam Hati kita, sehingga Hati yang Takut akan TUHAN tersebut akan selalu terpelihara dengan baik. Hati yang Takut akan TUHAN akan membuat pengetahuan yang ada dalam diri kita terus mengalami pertumbuhan sampai menjadi Manusia yang Sempurna. BAPA adalah Sempurna dan ANAK adalah Sempurna, maka KITA pun bisa menjadi Sempurna sama seperti DIA yang adalah Sempurna. Pengetahuan akan terus DIA berikan kepada kita agar Hidup kita dapat ditunjukkanNya kepada dunia manusia, bahwa Takut akan TUHAN adalah Sumber Pengetahuan. BAPA akan memakai kehidupan setiap kita yang Takut akan DIA untuk mempermalukan setiap orang-orang besar / orang-orang kaya / orang-orang pintar yang tidak takut akan DIA. Demikian perenunganku di dalam Takut akan TUHAN.
With Love, 
Ttd. Rio Novelino Bakara.

Senin, 25 Agustus 2014

FIRMANNYA SEBAGAI PEGANGAN KEHIDUPANKU

Suara yang kita dengar dengan telinga rohani kita perlu kita waspadai, apakah itu bersumber dari TUHAN atau bersumber dari diri-sendiri. Jika bersumber dari TUHAN pasti selaras dengan FIRMANNYA, dan disertai damai sejahtera. Jika berasal dari diri-sendiri, tidak selaras akan FIRMANNYA, dan menimbulkan kecemasan dan ketakutan. Tetap yang menjadi pegangan kita adalah FIRMANNYA, bukan perasaan kemanusiawian kita. Jika kita tetap memegang teguh kebenaran FIRMANNYA, tidak ada alasan untuk menjadi takut, cemas atau kuatir, karena ada jaminan perlindungan di dalam FIRMANNYA. FIRMANNYA akan menjagai setiap langkah kehidupan kita setiap saat dan setiap waktu. FIRMANNYA akan Mengingatkan dan Menegur kita apabila kita melakukan kesalahan. FIRMANNYA mencover kehidupan kita, melindungi kehidupan kita dari semua cobaan yang datang dalam kehidupan kita. Jika kita tetap memegang teguh FIRMANNYA, maka tidak ada yang perlu dicemaskan karena cobaan tersebut akan berlalu begitu saja tanpa menjatuhkan mental kita.

2 Petrus 3:17-18  Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh. 
Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.

Hati yang takut akan TUHAN akan terus bertumbuh dalam hati kita, jika kita tetap memegang teguh FIRMANNYA. Takut akan TUHAN adalah sumber pengetahuan. FIRMANNYA yang mengajari kita untuk melakukan apa yang baik dan apa yang membangun. FIRMANNYA yang menuntun apa yang harus kita pikirkan, apa yang harus kita ucapkan, apa yang harus kita lakukan, apa yang harus kita tulis, segala sesuatunya dalam kehidupan kita akan dituntun oleh FIRMANNYA. 

Yohanes 3:27  Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. 

FIRMANNYA yang menuntun kehidupanku tetap di dalam track DESTINY yang sudah ditetapkanNya. Tidak ada sesuatu hal apapun yang dapat menghalangiku, bukan karena kekuatanku, tetapi karena FIRMANNYA yang mengcover kehidupanku. Komitmenku adalah memegang teguh FIRMANNYA sampai akhir hayatku. Amin !!!
Demikian perenunganku di dalam pegangan hidupku selama-lamanya yaitu FIRMANNYA.

With Love, 
Ttd.Rio Novelino Bakara.

Minggu, 24 Agustus 2014

KELUARGA YANG SEMPURNA ADALAH SALING MENGINGATKAN, SALING MEMPERLENGKAPI, DAN SALING MENSSUPORT DALAM KERAJAAN BAPA

BAPA menghendaki hidup kita sama seperti DIA, yaitu Sempurna. Saya percaya manusia bisa kembali kepada tujuan semula BAPA membentuknya yaitu menjadi Pribadi yang Sempurna. Pribadi yang sejak semula dibentuk menjadi Pribadi yang membangun KerajaanNya bersama-sama dengan BAPA di dalam bumi. Pribadi yang kecendrungan hatinya untuk melakukan FIRMANNYA. Pribadi yang dapat bertemu dan bisa berkomunikasi dengan BAPA face to face. Sejak semula BAPA sangat mencintai Adam seperti biji mataNya sendiri, dan BAPA melihat Adam membutuhkan seorang pendamping untuk menemaninya mengelola KerajaanNya. DiciptakanNya Hawa dari tulang rusuk Adam adalah untuk mendampingi Adam, sehingga terbentuklah sebuah keluarga. BAPA menciptakan sebuah keluarga dengan tujuan untuk bersama-sama hidup dalam KERAJAANNYA. Keluarga yang saling mengingatkan, saling memperlengkapi, dan saling menssuport untuk mengelola KerajaanNya bersama-sama, dengan tetap memegang FIRMANNYA bersama-sama. Inilah tujuan awal BAPA membentuk keluarga. Di tengah perjalanan, Adam dan Hawa tidak saling mengingatkan akan FIRMAN BAPA yang sudah mereka terima karena mereka lebih tertarik untuk memakan buah terlarang (melakukan dosa), dan lupa akan FIRMAN BAPA. Hal tersebut yang menjadi awal dari kejatuhan manusia, yaitu tidak saling mengingatkan FIRMAN BAPA sebagai dasar hukum yang tidak boleh dilanggar. Keluarga diciptakan bukan untuk saling melupakan, saling tidak perduli, saling menjatuhkan, saling mendukung untuk melakukan dosa ! Ini sebuah kesalahan yang diakibatkan oleh keinginan dari manusia sendiri, bukan keinginan BAPA. Keluarga harus kembali kepada tujuan awal pembentukanNya, yaitu saling mengingatkan, saling memperlengkapi, dan saling menssuport dalam mengelola KerajaanNya. Dimulai dari saling mengingatkan untuk hidup dalam FIRMAN BAPA. Dasar Kehidupan KERAJAANNYA adalah bersumber dari FIRMAN BAPA, bukan bersumber dari perasaan dan pemikiran manusia itu sendiri. Jika saling cuek dan tidak perduli, maka yang ada adalah kerusakan dari sistem kehidupan KERAJAANNYA. Akibatnya adalah dunia manusia yang indah akan hancur oleh kejahatannya sendiri. 
Efesus 4:11-15  Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, 
sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

Berbahagialah keluarga yang di dalam keluarga tersebut memiliki seorang anggota keluarga yang mencintai BAPA. Seorang anggota keluarga yang memiliki kehidupan di dalam KERAJAAN BAPA. Kehidupan persekutuan yang sehat dengan BAPA. BAPA sudah memilihnya untuk menjadi sumber anugerahNya untuk dialirkan ke dalam keluarga tersebut. Anggota Keluarga yang tidak mencintai BAPA menjadi bisa melihat BAPA dengan melihat anggota keluarga yang mencintai BAPA tersebut. Tujuannya adalah supaya keluarga dapat kembali hidup dalam KERAJAANNYA. Hidup sebagai keluarga dengan tujuan awal penciptaanNya yaitu untuk saling mengingatkan, saling memperlengkapi, dan saling menssuport dalam kehidupan KERAJAANNYA.
1 Korintus 16:17  Aku bergembira atas kedatangan Stefanus, Fortunatus dan Akhaikus, karena mereka melengkapi apa yang masih kurang padamu.
Bagaimana dengan anggota  keluarga yang tidak mencintai kebenaran, hidup betah melakukan dosa, hidup mencintai diri-sendiri, apa dibiarin begitu saja jika sudah diingatkan tidak mau mendengar? Jawabannya tidak dibiarkan, dan tidak dicuekin, tetapi dikasihi dan tetap didoakan sampai waktu BAPA tiba untuk menarikNya. Tidak seorang pun yang datang kepada BAPA, jika bukan BAPA sendiri yang menariknya. Bagaimana pun juga BAPA menciptakan anggota keluarga kita tersebut adalah dengan tujuan agar keluarga kita dapat bersama-sama hidup dalam KERAJAANNYA, bukan hidup untuk diri-sendiri !  Meskipun kelakuan anggota keluarga kita tersebut kadang kala mengjengkelkan, tetapi tetap itu cara BAPA untuk menunjukkan bahwa anggota keluarga kita tersebut sangat membutuhkan BAPA. Terkadang lewat kelakuannya yang mengjengkelkan tersebut, menjadi sumber dari bekerjanya Anugerah Kebijaksanaan yang sudah diberikan BAPA kepada kita. Kita bisa mengevaluasi diri hal-hal apa yang masih butuh dibenahi dalam hidup kita. Hal-hal yang tersembunyi dan tidak kita ketahui akan keluar dengan sendirinya, dan kita akan menyadarinya, serta kita dapat memperbaikinya. Tetap kelakuan yang menjengkelkan tersebut mendatangkan kebaikan buat kita. Kita yang hidup dalam KERAJAANNYA jangan menjauhinya atau menghakiminya. Kita benci kesalahannya, tetapi tidak membenci pribadinya. Kita ingatkan apa yang salah dalam hidupnya dengan Kasih. Meskipun tidak didengar, jangan menyerah karena masih ada hari esok. KERAJAANNYA adalah Kehidupan yang berkesinambungan, bukan kehidupan yang terbatas oleh ruang dan waktu.
KasihNya tidak berlalu, HarapanNya begitu besar supaya keluarga dapat  kembali ke dalam KERAJAANNYA. BAPA merendahkan diriNya menjadi sama seperti manusia dengan turun ke dunia manusia dalam wujud manusia (YESUS KRISTUS / ISA ALMASIH) untuk menunjukkan kepada manusia bahwa Manusia bisa Sempurna sama seperti BAPA sempurna. DIA mengorbankan NyawaNya bagi kita dengan tujuan bukan saja agar kita terbebas dengan hukuman dosa tetapi agar manusia keturunan Adam dan Hawa tidak memberikan hidupnya kepada dosa, tetapi menjadi keturunan keluarga bapa Abraham, Sara dan Anak Perjanjian (Ishak) dengan memberikan hidupnya kembali ke dalam KERAJAAN BAPA. Hidup di dalam Ketaatan akan FIRMAN BAPA. Keluarga yang sempurna adalah keluarga yang mengasihi BAPA bersama-sama. Keluarga yang hidup saling mengingatkan, saling memperlengkapi, dan saling menssuport untuk hidup dalam KERAJAAN BAPA.
Kubersyukur kepada BAPA karena memberikan Guinevere Tampi (Jenny) menjadi pasangan hidupku. Keluarga Jenny sangat menginspirasi hidupku secara pribadi menyangkut hubungan dalam berkeluarga yang bersama-sama hidup dalam KERAJAANNYA. Kehidupan keluarganya menjadi contoh bagiku untuk membangun Hubunganku dengan keluarga, yang semakin BAPA benahi hari demi hari. Aku percaya suatu hari nanti papaku dan adikku Chandra Marthin Bakara, ketika waktu BAPA tiba, BAPA akan menariknya, papa dan adik akan menyerahkan hidupnya sepenuhnya ke dalam tangan BAPA. Karya BAPA dalam hidup papa sedikit sudah kelihatan, dan kupercaya akan semakin besar. Aku terus berdoa untuk adikku. Kuingin keluargaku dapat bersama-sama mengasihi BAPA dan hidup dalam KERAJAANNYA. Demikian perenunganku di dalam BAPA.
With Love,
Ttd. Rio Novelino Bakara.

Jumat, 22 Agustus 2014

KERINDUAN MELAKUKAN KEHENDAK BAPA

Kerinduanku adalah dapat melihat BAPA, dan hanya ingin menyenangkan hatiNya. Aku bangga memiliki BAPA seperti DIA dan tidak ada bandingannya. Aku ingin membuat BAPA dapat tersenyum kepadaku, sambil berkata : "i'm so proud of you my son..". Tanpa BAPA aku tidak bisa menjadi seperti sekarang ini aku ada. Segala sesuatu yang baik yang ada dalam hidupku adalah bersumber dari BAPA. Dalam hati aku berkata : "i will do all He want, and i want make Him proud to me", meskipun belum banyak hal yang dapat kulakukan bagiNya. 
Yohanes 4:34  Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
BAPA memiliki rencana yang indah dalam hidupku. Segala kepunyaanNya adalah kepunyaanku juga, dan yang BAPA inginkan aku dapat turut menikmati kepunyaanNya, tetapi tidak terlena akan semua yang diberikanNya. Tidak terfokus kepada berkat yang BAPA berikan dan menjadi malas-malasan serta tidak melakukan apa-apa, hanya jalan di tempat. BAPA menginginkan agar aku menjadi dapat anak yang mandiri, anak yang dewasa, anak yang sudah bisa memikirkan apa yang harus kulakukan agar bisa menyenangkan hatiNya dan bertindak melakukannya. BAPA selalu mengawasi setiap hari-hariku. PandanganNya selalu mengarah kepadaku. DIA tau apa yang tersembunyi di dalam hatiku dari setiap tindakanku. Aku mau pastikan hatiku tertuju hanya untuk melakukan kehendak BAPA.
Ayub 34:21  Karena mata-Nya mengawasi jalan manusia, dan Ia melihat segala langkahnya; 
Rancangan BAPA bagiku adalah rancangan yang membawa damai sejahtera dan selalu membawa kebaikan. Apa pun yang BAPA katakan tujuannya adalah mendatangkan kebaikan bagiku. Selalu mengarahkanku kepada DESTINY yang sudah ditetapkanNya sejak awal. Masa Depan yang indah sudah dirancangNya sampai kepada anak cucuku nantinya. 
Mazmur 33:11  tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. 
Permasalahannya adalah aku sering kurang tanggap atau tidak tanggap dalam menanggapi kehendakNya. Pikiran manusiawiku berpikir duluan memikirkan apa dan bagaimana menanggapi kehendakNya. Ku mau pastikan hal tersebut tidak terjadi lagi dalam hidupku. Ku mau pastikan aku dapat melihat letak kebaikan dari setiap kehendak BAPA, sehingga aku melakukan kehendakNya karena aku mengerti akan maksud dan tujuan mengapa aku harus melakukan kehendakNya, dan tidak melakukannya tanpa ketidakmengertian. Ku mau melakukan kehendak BAPA dengan sebaik-baiknya dan menyenangkan hatiNya. *BAPA, Engkau tahu hatiku mengasihiMu dan ingin selalu menyenangkanMu..(rema).
Demikian perenunganku di dalam kerinduan untuk melakukan KEHENDAK BAPA.

With Love,
Ttd.Rio Novelino Bakara.