Sabtu, 06 September 2014

DUKACITA YANG MENDATANGKAN PERTOBATAN

Kubersyukur kepada TUHAN karena PANGGILANNYA dalam hidupku tidak berubah. Dukacita yang kualami adalah atas seijinNya, dan bertujuan agar aku menyadari bahwa DIA adalah ALLAH yang berdaulat. TUHAN yang memanggil hidupku sejak semula dengan maksud agar aku dapat melaksanakan maksud dan tujuanNya mendirikan KERAJAANNYA di bumi. TeguranNya membuat hidupku yang tadinya tidak berpaling kepadaNya, menjadi berpaling kepadaNya. Aku tidak bisa tidak berpaling karena teguranNya "rill" sudah ada di hadapanku. TeguranNya adalah Rumah kebanjiran dan porak poranda akibat HUJAN deras yang datang tidak disangka di musim kemarau ini, saat atap rumah sedang dalam tahap kontruksi penggantian dari atap kayu balok menjadi baja ringan. HUJAN itu merupakan suatu teguran keras buatku. Aku tidak bisa berkata-kata apa-apa lagi, dan aku tidak bisa mengelak lagi. Aku hanya diam, dan merenung sepanjang hari. Aku sadar akan kesalahanku, aku mau berubah, dan aku mau kembali ke PANGGILANNYA. Ampuni aku ya TUHAN, maafkan segala kesalahanku padaMu (dalam hati). Aku mau kembali membangun persekutuan denganNya.
2 Korintus 7:9-11  namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu sedikit pun tidak dirugikan oleh karena kami. 
Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.
Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan, penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa kamu tidak bersalah di dalam perkara itu. 

Demikian perenunganku di dalam TUHAN.
With Love,
Ttd. Rio Novelino Bakara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar