Jumat, 01 Agustus 2014

TUJUAN HIDUP DALAM PEKERJAAN ILAHI / MULIA

Sadar tidaknya manusia hidup menuju kepada tujuan yang ada dalam hati, pikiran dan perasaannya. Terdapat perbedaan tujuan hidup dalam pekerjaan antara manusia biasa dengan anak-anak Tuhan ( manusia yang tidak biasa / manusiaNya Tuhan). Manusia biasa adalah manusia yang seluruh hati, pikiran dan perasaannya melakukan pekerjaan tertuju kepada diri-sendiri, bagaimana menyenangkan diri-sendiri, berkeinginan menang sendiri dan tidak memperdulikan kesejahteraan orang banyak, serta berkeinginan agar namanya menjadi terkenal. Berbeda dengan manusiaNya Tuhan. ManusiaNya Tuhan adalah manusia yang seluruh hati, pikiran dan perasaannya melakukan pekerjaan tertuju kepada Tuhan, bagaimana menyenangkan Tuhan, berkeinginan Tuhan yang menguasai hidupnya dan Tuhan memakainya untuk kesejahteraan orang banyak, serta hanya berkeinginan agar Nama Tuhan yang menjadi terkenal dan bukan namanya.

1 Korintus 15:15,16 : "Ada suatu permintaan lagi kepadamu, saudara-saudara. Kamu tahu, bahwa Stefanus dan keluarganya adalah orang-orang yang pertama-tama bertobat di Akhaya, dan bahwa mereka telah mengabdikan diri kepada pelayanan orang-orang kudus. Karena itu taatilah orang-orang yang demikian dan setiap orang yang turut bekerja dan berjerih payah."

Yohanes 14:27 : " Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu."


Fokus perhatian dari manusiaNya adalah Tuhan sendiri. Setiap tindakannya, kelakuannya, perbuatannya, perkataannya dan pemikirannya bersumber dari Tuhan (Roh) dan FirmanNya. Hasilnya adalah akurat dan tepat sasaran sesuai dengan keinginan Tuhan. Banyak orang akan melihat dan merasakan banyak manfaat dari apa yang dikerjakan dan dilakukannya. Tuhan memberikan seluruh ide dan sumber daya yang diperlukannya. Tuhan mencukupkan seluruh biaya yang diperlukan untuk mengerjakannya. Termasuk seluruh biaya kebutuhan bagi pribadi dan keluarga yang dibutuhkannya selama dalam pengerjaan tujuanNya akan Tuhan sediakan sebelum dia memintanya. Dia tidak lagi memikirkan keuntungan apa yang akan diperolehnya. Ide dan sumber daya yang Tuhan berikan segera dikerjakannya dengan baik dan hasil yang dimunculkan akan baik juga. Tanpa diduga dan direncanakan dari hasil yang dikerjakannya, Nama Tuhan yang dipermuliakan.


Yohanes 17:25: "Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;


Roma 2:13 : "Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan."


Matius 6:9,10: "Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga."


Banyak umat kristiani yang bekerja tetapi kecenderungannya menjadi manusia biasa bukan manusia yang tidak biasa (manusiaNya Tuhan). Tiba saatnya setiap manusia yang mengerjakan isi hati Tuhan di bumi akan diorbitkan Tuhan meskipun mereka belum percaya kepadaNya. Suatu saat saya percaya, Tuhan akan menyatakan diriNya kepada mereka. Mereka akan melihat Injil dan mereka akan percaya kepada isi dari Injil. Apa yang dikerjakan manusiaNya Tuhan memiliki tujuan sama dengan tujuan Injil itu sendiri.


Roma 2:14-16: "Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela. Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus."


Berikut Tujuan Hidup dalam Pekerjaan Ilahi / Mulia :

  1. Tuhan yang menuntun dan memberikan pekerjaan mulia tersebut dengan damai sejahtera.
  2. Melakukannya pekerjaan tersebut dengan bertindak / bekerja, mengetahui mekanisme sistem kerja, dan bukan dengan duduk diam tinggal memerintah.
  3. Kecendrungan sikap hati bekerja bukan untuk mencukupi kebutuhan diri-sendiri, melainkan kecendrungan sikap hati bekerja untuk Tuhan dan Tuhan yang akan mencukupkan semua kebutuhannya bahkan sampai berkelimpahan.
  4. Seluruh peraturan-peraturan baik tertulis maupun yang tidak tertulis di dalam melakukan pekerjaan mulia tersebut akan dipatuhi.
  5. Memiliki tujuan utama bukan untuk menjadikan dirinya dikenal orang banyak tetapi orang banyak dengan sendirinya akan mengenalnya karena pekerjaan mulia yang dilakukannya. Orang banyak akan melihat kesaksian hidup dari anak-anak Tuhan. Kesaksian yang mengandalkan Tuhan di dalam setiap pekerjaan yang dilakukannya dan menghasilkan dampak positif bagi orang banyak.
  6. Tuhan yang memberikan promosi dalam setiap pekerjaan ilahi dan mulia yang dikerjakannya.

Tuhan menuntunku kepada pekerjaan yang dikehendakiNya untuk kukerjakan dan aku ingin melakukannya dengan suatu komitmen bekerja untuk Tuhan.


Ttd. Rio Novelino Bakara.
Ditulis : 23 Juli 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar