Senin, 18 Agustus 2014

MENGIKUTI JEJAK KAKI BAPA

Mengupgrade Kualitas Manusia Roh agar selalu hidup akurat, inilah jejak kaki yang dad dan mom tunjukkan agar selalu kuikuti. Termasuk dalam membangun kualitas hubungan dengan sesama anggota keluarga baik dalam keluarga jasmani maupun keluarga rohani. Berfokus hanya kepada BAPA, memberikan seluruh panca indera hanya tertuju kepada BAPA bukan kepada individu manusia. BAPA sempurna dan tidak terdapat kesalahan padaNya. Kita manusia belum sempurna seperti BAPA, akan tetapi ketika kita memberikan hidup di dalam tuntunan FIRMANNYA dan HADIRATNYA, BAPA akan menuntun kita kepada kesempurnaan dan DIA selalu memberikan kesempurnaan dengan bukti bukan hanya janji. BAPA berbicara melalui RumahNya di dunia yaitu di dalam Keluarga, baik Keluarga Jasmani maupun Keluarga Rohani. Dalam rumah ada kehidupan yang terbangun dalam satu hubungan orang tua dan anak. Menjadi kewajiban orang tua untuk mengajarkan anak untuk hidup dalam seluruh perintah BAPA. Anak hanya akan mengikuti apabila melihat teladan hidup yang ditinggalkan orang tua. Teladan Hidup berbicara lebih kuat daripada hanya perkataan atau nasehat saja. Bukan apa yang keluar tetapi apa yang masuk yang menajiskan orang. Hal tersebut berbicara tentang Teladan Hidup. Dalam keluarga jasmani, aku dapat melihat Teladan Hidup yang benar pada kedua orang tuaku dan aku mau mengikutinya. Dalam keluarga rohani, aku juga dapat melihat teladan hidup yang sudah BAPA bentuk dalam hidup dad dan mom dan kehendak BAPA adalah agar aku mengikuti jejak kaki yang sudah ditinggalkan oleh dad dan mom.
Matius 15:7-11  Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya,padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Percuma mereka beribadah kepada-Ku,sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka: 
"Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."

Teladan Hidup yang baik dan benar yang sudah sepatutnya kita ikuti. Teladan Hidup berbicara tentang perkataan yang sesuai dengan perbuatan. Dad dan Mom mengajarkan kepadaku menggunakan mulut hanya untuk membicarakan kebenaran, bukan untuk membicarakan ketidakbenaran. Menggunakan mata hanya untuk melihat kebenaran, bukan untuk melihat ketidakbenaran. Memberikan telinga hanya untuk mendengar kebenaran, bukan untuk mendengar ketidakbenaran. Memberikan pikiran hanya untuk memikirkan kebenaran, bukan untuk memikirkan ketidakbenaran. Aku melihat kebenaran jejak kaki kehidupan tersebut dan aku mau mengikutinya.
Matius 16:23  Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Filipi 4:7-9  Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. 
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. 
Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. 

FIRMANNYA menjadi Hidup dan Hidup itu adalah Terang Manusia. Aku melihat Terang itu dan aku mau mengikutiNya.
Demikianlah perenunganku di dalam Hadirat TUHAN.

With Love,
Ttd. Rio Novelino Bakara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar