Rabu, 20 Agustus 2014

KASIH MEMBUAT KITA MENJADI SEGAMBAR DAN SERUPA DENGAN BAPA

Kerinduanku adalah agar setiap orang dapat bertemu dengan BAPA secara langsung. Bertemu dengan BAPA itu sangat indah, lebih dari keindahan yang dapat dibayangkan oleh manusia. Jika ditanya apakah kamu sudah bertemu dengan BAPA? Mengapa kamu katakan sudah bertemu denganNya jika belum melihatNya? Jawabanku sederhana saja, aku sudah bertemu BAPA, bukan melihat dengan mata jasmani, tetapi dengan merasakan kehadiranNya. Aku melihat BAPA dengan mata rohaniku. KehadiranNya itu kudus dan orang yang bertemu denganNya itu dikuasai oleh kekudusanNya. Bukan lagi Ibadah menurut perintah manusia yang dilakukan, tetapi ibadah sejati yang mempersembahkan hidup sebagai persembahan yang hidup dan yang berkenan kepadaNya, dengan sendirinya dilakukan orang yang bertemu denganNya. Like Father Like Son. Kita lama-kelamaan menjadi sama persis seperti BAPA,  karena kita sering bertemu denganNya. Apa yang dipikirkan BAPA, itu juga yang kita pikirkan. Apa yang diucapkan BAPA, itu juga yang kita ucapkan. Apa yang dilakukan BAPA, itu juga yang kita lakukan. Apa yang dirindukan BAPA, itu juga yang kita rindukan. Kita menjadi segambar dan serupa dengan BAPA.
Yohanes 4:23-24  Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

1 Korintus 2:14-15  Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.
Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. 

BAPA dapat merasakan apa yang kita rasakan. Karena DIA pernah merendahkan diriNya menjadi sama seperti kita. BAPA dapat melihat apa yang tersembunyi dalam hati manusia. Kebutuhan manusia yang paling utama bukan makanan minuman, bukan ekonomi. Uang bisa dicari dengan bekerja. Uang mengkondisikan manusia ingin lagi dan lagi. Uang membuat manusia merasakan kekuatiran. Kepuasan tidak dapat dihasilkan dari Uang. Kebutuhan selalu bertambah dan tidak ada habisnya, manusia ingin Uang lebih banyak supaya kebutuhannya dapat terpenuhi, tetapi pada kenyataannya kebutuhannya tidak pernah terasa cukup. Orientasi manusia menjadi tertuju mengejar Uang. Uang tidak dapat menghasilkan Kepuasan. Akar dari segala kejahatan manusia adalah manusia cinta akan uang. 
1 Timotius 6:9-10  Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Matius 7:9-11  Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Apa yang menjadi jawaban kebutuhan utama manusia agar manusia dapat merasakan kepuasan? Kebutuhan manusia yang paling utama adalah manusia membutuhkan KASIH. KASIH tidak bisa dicari dengan bekerja keras, melainkan KASIH itu terlahir dari dalam jati diri manusia itu sendiri. Manusia rela membunuh demi mendapat uang yang banyak atau karena kebencian, karena KASIH tidak ada dalam jati diri manusia tersebut. Kecendrungan manusia adalah melakukan dosa. Dosa sudah menggantikan kedudukan BAPA di hati manusia. Dosa membuat manusia terpisah dari Tujuan Hidup yang sudah ditetapkan BAPA dari sejak awal penciptaan. Melakukan Dosa bukan jati diri manusia yang sesungguhnya. Dosa menyebabkan Manusia kehilangan jati dirinya. Itulah sebabnya BAPA datang ke dunia agar manusia dapat melihat jati dirinya yang sesungguhnya, karena pada awalnya manusia diciptakanNya dari KASIH, dengan KASIH, dan manusia hidup dalam KASIH. BAPA datang ke dunia dalam jati diri Anak Manusia ( YESUS KRISTUS / ISA ALMASIH ) agar manusia dapat melihat jati diri yang sesungguhnya, bahwa manusia hidup dari KASIH, dengan KASIH, dan dalam KASIH. Gambar dan Rupa BAPA adalah KASIH. KASIH membuat manusia merdeka dari dosa. KASIH membuat manusia dapat merasakan Kepuasan yang tidak dapat dihasilkan oleh uang. KASIH membuat kita dapat bertemu dengan BAPA. Perjumpaan dengan BAPA meruntuhkan setiap belenggu dosa dalam hidup kita. Kita dapat bertemu dengan BAPA karena BAPA melihat hati kita mengasihiNya. Manusia diselamatkan bukan hanya dengan ucapan di bibir, tapi harus mengalami perjumpaan pribadi dengan BAPA dengan hati yang mengasihiNya dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan.
Yohanes 3:16-17  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Kerinduan yang lahir dari roh akan selalu tinggal tetap. Kerinduan yang lahir dari daging akan selalu sebentar muncul dan sebentar lagi hilang. KASIH melahirkan kerinduan yang lahir dari roh. Kita rindu untuk bersekutu denganNya, merenungkan FIRMANNYA, dan tinggal dalam HADIRATNYA, karena kita tau bahwa KASIHNYA teramat besar dalam hidup kita. Sikap Hati yang terbentuk dalam jati diri kita adalah menjadi memberikan seluruh hidup hanya kepada BAPA. Anak mempercayakan hidupNya sepenuhnya kepada BAPA, begitu juga dengan kita menjadi Percaya sepenuhnya kepada BAPA, karena BAPA melihat Pribadi Anak dalam hidup kita. Tinggal dalam KASIHNYA membuat kita menjadi segambar dan serupa dengan BAPA.
2 Korintus 3:16-18  Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.
Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. 
Demikian perenunganku di dalam KASIH BAPA.
With Love,
Ttd.Rio Novelino Bakara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar