Jumat, 01 Agustus 2014

Hidup bersama Tuhan

Hidup bersama dengan Tuhan sangat jauh lebih indah dari pada hidup bersama diri-sendiri. Hidup bersama diri-sendiri, artinya hidup dengan mengandalkan kekuatan sendiri, hidup dengan melakukan keinginan sendiri, hidup dalam daging, hidup yang dipenuhi impian sendiri. Sering sekali impian tersebut tidak bisa terwujud karena memang mengandalkan kekuatan sendiri yang pada akhirnya berujung kepada kefrustasian. Kekuatan manusia sangat terbatas. Manusia dikendalikan oleh apa yang dipikirkan dan apa yang dirasakan. Pemikiran manusia lebih cenderung kepada kekuatiran, kebimbangan, keraguan, ketakutan, ketidakpercayaan, tanpa iman dan mendua hati. Semuanya itu adalah hidup yang jauh dari Tuhan. Tuhan tidak menghendaki kita memikirkan apa yang tidak pantas kita pikirkan atau melampaui apa yang harusnya kita pikirkan.

Roma 1:21,22 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.

Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh.

Tuhan mengetahui apapun yang kita pikirkan. Tuhan maha tau. Tuhan membaca setiap pemikiran manusia.

Lukas 5:22 Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu?

Matius 9:4 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?

Tuhan mau supaya kita memikirkan sesuai dengan apa yang DIA pikirkan. Bukan apa maunya kita tetapi apa maunya DIA, itu yang harus selalu kita pikirkan setiap saat dan setiap waktu.

Matius 26:10 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.

Pemikiran Tuhan lebih tinggi dari pemikiran manusia. Manusia berpikiran "A" tetapi rencana Tuhan memberikan "B". Tuhan memiliki rencana jauh lebih baik dari rencana manusia. Apalagi manusia yang berfokus kepada diri-sendiri, dan melihat kelemahan sendiri.

Lukas 12:27, 28 Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya!

Bagi Tuhan, manusia memiliki kedudukan yang sangat spesial. Tuhan melihat manusia seperti Gembala melihat dombaNya. Itu sudah bagus, tetapi sebatas hanya bagi manusia. Keinginan Tuhan, manusia bukan hanya menjadi domba, tetapi sampai kepada menjadi anakNya.

Ibrani 2:6 Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?

Ulangan 32: 9, 10 Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya. Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.

Tuhan telah membuktikan kasihNya terlebih dahulu kepada manusia. Tuhan yang mengambil inisiatif pertama untuk mengasihi dan mencintai manusia. Tuhan menjagai manusia seperti layaknya biji mataNya. Pertanyaannya, apakah ada manusia yang mengasihi Tuhan? Manusia juga harus mengasihi DIA. Setidaknya manusia harus berusaha mengasihi DIA. Manusia sering menganggap dirinya sudah mengasihi Tuhan. Bagaimana caranya mengetahui manusia mengasihi Tuhan? Dengan melakukan sesuai dengan apa yang Tuhan perintahkan untuk manusia lakukan. Karena hanya dengan itu manusia bisa hidup dengan kasihNya.

Mazmur 17:8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.

Amsal 7:2 Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.

Ketika manusia berpaling kepada Tuhan maka manusia terlepas dari segala hal yang menyusahkan hidupnya.

Zakharia 2:7-10 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel! 

Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu--sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya--: 

Sesungguhnya Aku akan menggerakkan tangan-Ku terhadap mereka, dan mereka akan menjadi jarahan bagi orang-orang yang tadinya takluk kepada mereka. Maka kamu akan mengetahui bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku.

Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu, demikianlah firman TUHAN;

Tidak ada yang seperti Tuhan kita Yesus Kristus.

Ku mau bertumbuh mengenalNya dengan benar.

Ttd.Rio Novelino Bakara
Ditulis : 21 Juli 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar