Minggu, 03 Agustus 2014

MY DESTINY AND OUR DESTINY IN HIM

Dalam perjalanan malam sepulang dari rumah Jenny, aku merenungkan tentang tujuan TUHAN dalam hubungan yang sedang kami bangun dan keluarga yang akan kami bangun ke depannya. Aku sangat bersyukur, Jenny memiliki hati yang sangat lembut dan tegas dalam pendirian. TUHAN berbicara di dalam dirinya dan melalui dirinya kepadaku, begitu juga sebaliknya. Pendiriannya tersebut yang membuatku sering merenungkan kehendak TUHAN dalam hidupku dan dalam hubungan kami. TUHAN berbicara di dalam hati nuraniku yang diliputi damai sejahtera, bahwa " OUR DESTINY" ( Tujuan TUHAN  di dalam hubungan kami ) adalah DIA akan memakai hubungan kami untuk memperluas KerajaanNya. Bukan untuk tujuan yang lain ! Bukan lagi pekerjaan dan kehidupan yang akan membuat kami pusing, tetapi pekerjaan dan kehidupan adalah sebagai sarana saja untuk memperluas KerajaanNya.

Hati yang haus dan lapar akan Hadirat dan FirmanNya yang membuat hidupku bisa menangkap tujuan tersebut. Tanpa Hadirat dan FirmanNya, perenungan tersebut tidak akan menjadi kuat dan hanya akan tinggal sesaat saja. Aku rindu HadiratNya dan FirmanNya terlebih dahulu yang harus kurasakan barulah aku menulis perenungan, sehingga ketika aku membaca kembali perenungan maka hidupku akan semakin terbangun. Setiap orang yang turut membacanya juga akan terbangun, ini yang kupercaya. Inilah yang menjadi "MY DESTINY" ( Tujuan TUHAN bagiku ) adalah mengasihi DIA dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan.

TUHAN adalah sumber kehidupan dalam hidupku dan hidup kami berdua. Jika tidak ada TUHAN yang mengajar kami bagaimana caranya untuk bersikap maka yang terjadi adalah pertengkaran dan kesalahpahaman. Jika tidak ada TUHAN yang mengajarku bagaimana caranya untuk bersikap maka sikapku dalam menyingkapi masalah adalah dengan diam dan mendem dalam hati dan sewaktu-waktu bisa menjadi bom waktu dan meledak mengakibatkan kerusakan. TUHAN yang membuat hatiku dan hati kami menjadi lembut dan mau berubah dari ketidakakuratan. TUHAN yang membuat hubungan kami bisa saling melengkapi kekurangan masing-masing. Hidup kami menjadi kuat di dalam DIA yang membuat kelemahan kami menjadi kekuatan. Aku sadar dalam hidupku dan hubungan kami masih ada kekurangan, dan sebagai pria ( calon pemimpin ), aku mau terus mengkoreksi diri untuk menjadi lebih baik lagi di hadapanNya.

Terima kasih buat Dad dan Mom yang sudah banyak memberi doa, arahan dan nasehat yang membangun hidupku dan hubungan kami. Terima kasihku juga buat Papa dan Mama Jenny yang sudah banyak memberi doa, arahan dan nasehat yang membangun hidupku dan membangun hubungan kami. Aku sadar peran Dad dan Mom sebagai Orang Tua Rohani dan Papa dan Mama Jenny sebagai Orang Tua Jasmani yang sudah banyak mempengaruhi kehidupan hubungan kami agar RencanaNya ( DESTINY ) yang tergenapi dalam hidup kami sampai selama-lamanya.

Yohanes 14:15-20 : "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup. Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu."
Demikianlah perenunganku di dalam hadirat TUHAN.

With Love,
Ttd. Rio Novelino Bakara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar